Rabu, 19 Desember 2012

E-Bisnis (Teknologi Pembayaran Elektronik)




Teknologi Pembayaran Elektronik

Teknologi pembayaran elektronik adalah suatu transaksi antara penjual dengan pembeli produk atau barang yang dilakukan melalui media elektronik (yang biasa disebut E-Payment). Dengan semakin berkembangnya zaman yang dengan meningkatnya teknologi yang semakin canggih serta pihak penjual atau perusahaan yang berusaha memberikan pelayanan yang prima kepada konsumen dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi tanpa bertemu langsung (face to face). Ada beberapa jenis sistem pembayaran elektronik :

a. Pembayaran menggunakan Kartu Kredit 
Kartu kredit tidak hanya digunakan dalam transaksi face to face saja tetapi sekarang sudah dapat digunakan dalam melakukan transaksi melalui internet. Kartu kredit adalah sebuah kartu yang dapat diperoleh dari bank dan dapat digunakan oleh pengguna untuk membeli barang – barang serta pelayanan tertentu secara hutang.
Kartu kredit sudah digunakan sebagai sistem pembayaran yang memudahkan dalam bertransaksi karena sebagian besar bisnis online telah menggunakan sistem pembayaran dengan kartu kredit. Dengan sistem pembayaran kartu kredit, pelanggan tidak perlu repot untuk pergi ke bank, mengantri untuk mengirim uang atau pun ke mesin ATM untuk melakukan transfer, tetapi pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran secara online dengan kartu kredit.
Kartu Kredit memungkinkan pelanggan untuk menunda tagihan mereka, namun akan menambah denda yang harus mereka bayar nantinya.
Contohnya : Jika transaksi atau pembelian barang dengan kartu kredit terjadi  sebelum tanggal 31 Januari dan sebelum Februari maka tidak dikenakan bunga.

b. Pembayaran menggunakan Smart Card
Smart card merupakan sebuah kartu yang memiliki perangkat chip kecil yang tertanam di dalamnya. Smart card harus dimasukkan ke smart card reader dengan koneksi langsung ke komputer. Pemindahan perintah, data, dan status kartu menggunakan kontak fisik ini.
Smart card secara sederhana merupakan sebuah kartu plastik yang pada umumnya seukuran kartu kredit, dan mempunyai microchip di dalamnya. Microchip tersebut dapat berupa  microprocessor yang dilengkapi dengan  internal memory, atau hanya berupa  microchip memory saja, sehingga dapat diprogram untuk menjalankan program atau menyimpan informasi.
Contohnya : Sistem pembelian tiket bioskop yang sebelumnya melakukan proses transaksi dengan cara manual, yaitu membarikan uang ke petugas kasir secara langsung membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga menimbulkan antrian. Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan sistem pembayaran yang proses transaksinya bisa dilakukan tanpa harus menggunakan uang tunai, untuk memperlancar proses transaksi serta pemilihan bangku secara online yaitu dengan menggunakan smart card.

c. Pembayaran dengan Electronic Cash
E-cash merupakan salah satu dari “electronic payment” yang sekarang ini sangat banyak digunakan.  E-cash merupakan gambaran dari simbol electronik  yang memiliki nilai (bit dan byte) seringkali digunakan dalam transaksi barang dan jasa.  E-cash dipublikasikan oleh institusi legal, perusahaan dan  organisasi.  E-cash biasanya memiliki keterbatasan penerimaan (bergantung seberapa besar publisher market-nya). Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronik yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam E-cash akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-cash dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon.
E-cash yaitu sistem pembayaran yang mengandung tanda tangan digital dan di pasang kunci untuk menjaga keamanan proses pembayaran.
Contoh e-cash adalah ecash.com, cybercash.com, dan lain-lain.

d. Pembayaran dengan E-wallet
Adalah mata uang digital dan hanya bisa dicairkan melalui rekening bank atau ATM. E-Wallet merupakan dompet elektronik yang kini mulai banyak dirasakan manfaatnya oleh pengguna. E-Wallet ini mendukung penggunanya untuk melakukan transaksi melalui rekening bank.
Sehingga, yang dibayarkan bukanlah berupa uang tunai, tetapi menyerupai pembayaran seperti halnya kartu kredit. Bank yang mendukung sistem E-Wallet ini harus telah mendukung sistem online dalam transaksi yang akan dijalankan oleh pembeli dan penjual.
Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor kartu kredit anda ke hardisk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian dilakukan pada situs web yang mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan e-wallet.
contohnya : Pembayaran transaksi pada toko online. Pembayaran dengan cara ini memudahkan dalam pembelian antar negara, karena tidak smua bank dapat mentransfer uang secara langsung dari satu bank ke bank lainnya.


e. Pembayaran dengan Micropayment 
adalah salah satu alternatif pembayaran elektronik  dengan pembayaran melalui internet ataupun media lain, dilakukan untuk jumlah uang yang relatif kecil dan intensitas transaksi yang tinggi. Beberapa alasan penggunaan alat pembayaran dengan micropayment adalah sebagai berikut :
- Transaksi yang dilakukan lebih praktis dan fleksibel karena tidak membutuhkan pembayaran dengan cash.
- Transaksi dapat dilakukan dimana saja secara mobile.
- Waktu transaksi lebih efisien
- Banyak transaksi yang dapat dilakukan misal pembayaran berbagai macam tagihan rekening misalnya ; telepon, internet, listrik, perbankan, dll.
Ada berbagai macam alat pembayaran dengan micropayment yaitu : Mobile Payment, Mobile Banking, dan sebagainya.
contohnya : pembayaran biaya download mp3 dari mp3 server, dengan menggunakan kartu kredit tidak efisien dan memerlukan biaya yang besar karena harus dilakukan berulang kali.
Teknologi pembayaran elektronik atau E-payment memiliki berbagai manfaat, diantaranya :
  • Meningkatkan efisiensi pembayaran.
  • Meningkatkan loyalitas konsumen
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu.
  • Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran.

    Rabu, 05 Desember 2012

    Fungsi-fungsi Enkripsi

    Enkripsi

    Enkripsi adalah suatu proses yang mengacak data sehingga pihak lain tidak bisa membaca atau mendeskripsikan data yang sudah dipasang dengan kunci.
    Teknik enkripsi yaitu manipulasi data dengan kode atau meyembunyikan data, sehingga data yang bisa dibaca (plaintext/cleartext) menjadi data yang tidak bisa dibaca dengan jelas (chipertext).
    Enkripsi berfungsi untuk melindungi data penting dan mencegah suatu akses yang tidak diinginkan pada dokumen penting.
    Enkrispi disebut juga Kriptografi, yaitu suatu ilmu yang dibuat suatu pesan yang hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima.

    Enkripsi algoritma yaitu program yang mengubah teks biasa atau yang bisa dibaca ke dalam ciphertext atau teks yang tidak bisa dibaca. Hambatan dari pesan yang dienkripsi biasa terjadi serangan tergantung pada ukuran (dalam bit) dari kunci yang digunakan dalam prosedur enkripsi. Sebuah kunci 40-bit saat ini dianggap memberikan tingkat keamanan minimal. Sedangkan kunci 128-bit, menyediakan enkripsi yang jauh lebih aman. Sebuah kunci yang cukup panjang dapat membantu dalam membuat keamanan tersebut dipecahkan.

    Jenis program kunci enkripsi yang digunakan untuk mengunci pesan atau
    memanipulasi, enkripsi menjadi tiga fungsi:

    1. Hash coding


    Adalah sebuah proses yang menggunakan algoritma hash untuk menghitung angka. Algoritma hash yang baik yang dirancang sedemikian rupa sehingga probabilitasdari dua pesan yang berbeda menghasilkan nilai hash yang sama, yang akan menciptakan tabrakan sangat kecil. Coding hash adalah cara yang sangat nyaman untuk mengatakan apakah pesan telah diubah dalam perjalanan karena nilai asli hash dan nilai hash dihitung oleh penerima tidak akan cocok setelah pesan diubah.

    2. Algoritma Simetri

    Algoritma ini sering disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi.  Bila mengirim pesan dengan menggunakan algoritma ini, pengirim pesan harus memberitahukan ke  penerima pesan, kunci dari pesan tersebut agar bisa mendekripsikan pesan yang dikirim. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut akan dapat melakukan enkripsi terhada pesan. Algoritma yang memakai kunci simetri di antaranya DES.

    3. Algoritma Asimetri

    Algoritma asimetri sering juga disebut dengan algoritma kunci public yang mengkodekan pesan dengan menggunakan dua matematis tombol angka yang terkait. Pada algoritma asimetri kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
    • Kunci umum (public key) yaitu kunci yang boleh semua orang tahu (dipublikasikan).
    • Kunci rahasia (private key) yaitu kunci yang dirahasiakan (hanya boleh diketahui oleh satu orang).
    Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Dengan kunci public orang dapat mengenkripsi pesan tetapi tidak bisa mendekripsikannya. Hanya orang yang memiliki kunci rahasia yang dapat mendekripsikan pesan tersebut. Algoritma asimetri bisa mengirimkan pesan dengan lebih aman daripada algoritma simetri.

    By :
    Free Blog Templates